Setia Sejak Sekolah Dasar

Setia sejak sekolah dasar. Itulah motto hidupku sejak kecil. Aku selalu berusaha untuk menjadi orang yang dapat dipercaya dan tidak pernah mengkhianati orang lain. Motto hidupku itu berasal dari pengalaman pahit yang pernah kualami di masa kecilku.

Saat itu, aku memiliki seorang teman yang sangat baik. Namanya Denny. Kami selalu bersama dan melakukan segala hal bersama-sama, dari bermain bola, bermain petak umpet, hingga mengerjakan tugas sekolah. Kami selalu saling membantu dan mendukung satu sama lain.

Namun, suatu hari Denny meminta bantuanku untuk mencontek saat ujian. Aku merasa tidak enak hati, tapi karena aku tidak ingin kehilangan teman, akhirnya aku menuruti permintaannya. Namun, ternyata aku tidak bisa mencontek dengan baik dan akhirnya kami berdua ketahuan oleh guru.

Akibat perbuatanku itu, aku dihukum oleh guru dan merasa sangat malu. Selain itu, Denny juga menjadi marah padaku karena tidak bisa lulus ujian. Sejak itu, aku merasa sangat menyesal dan berjanji untuk tidak mengkhianati orang lain lagi.

Karena pengalaman itu, aku berusaha untuk selalu setia pada orang lain. Aku membantu teman-temanku saat mereka kesulitan, tidak pernah menceritakan rahasia orang lain pada orang lain, dan selalu jujur dalam segala hal.

Saat aku sudah dewasa, motto hidupku itu masih selalu aku pegang teguh. Aku selalu dipercaya oleh teman-temanku dan orang-orang di sekitarku. Bahkan di tempat kerja, aku selalu menjadi karyawan yang dapat dipercaya dan diandalkan oleh atasan dan rekan kerjaku.

Sekarang, aku sudah memiliki keluarga yang bahagia dan hidup yang sukses. Aku bersyukur atas pengalaman pahit yang pernah kualami, karena hal itu membuatku menjadi orang yang lebih baik dan dapat dipercaya oleh orang lain.